Saturday, 13 September 2014

AKIBAT MENGAMBIL UANG IBU RP 150

KISAH INSPIRATIF YANG BANYAK MEMBUAT ORANG MENANGIS. AKIBAT MENGAMBIL UANG IBU RP 150
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Ada satu kisah nyata yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya.
Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.
Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya,
“Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,
“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”
Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.
Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150, di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),
“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang.
Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. ...rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT.... SAKIT... SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”
Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”
Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”
Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”
Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Sahabat ... Sungguh benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
"Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
"Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, 'Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Attirmidzi)
Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak ...
Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanahu wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
Bila kita sebagai orang tua ...
Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, Berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka.....
Semoga kita di karuniai anak keturunan yang shaleh dan shalehah, yang pintar dan kreatif dan menjadi kebanggaan kita dalam kebaikan. Aamiin...

KADAR SAMAN JALANRAYA


Senarai kadar kompaun saman PDRM, JPJ, DBKL

http://www.queachmad.com | .

[TERKINI] Senarai Kadar Kompaun Saman PDRM, JPJ, DBKL | Info Semasa | Pihak Kerajaan telah menyeragam dan menyelaras sistem pembayaran saman oleh PDRM, JPJ dan DBKL berdasarkan prinsip  ‘The More You Delay’, ‘The More You Pay.
Mekanisme penyeragaman kompaun ini adalah seperti berikut dan berkuatkuasa mulai 1 Julai 2013.
* Informasi ini adalah untuk rujukan sahaja, sekiranya inginkan maklumat lengkap sila rujuk buku undang-undang.
Berikut adalah kadar kompaun bagi setiap kesalahan. Kadar kompaun ini adalah harga asal dan akan meningkat jika lewat bayar.
  • Tidak memakai topi keledar – RM100
  • Memotong barisan secara berbahaya – RM150
  • Memandu di lorong kecemasan – RM150
  • Kesalahan lampu merah – RM150
  • Halangan lalulintas – RM150
  • Membuat pusingan U di tempat yang tidak dibenarkan – RM150
  • Lampu isyarat kenderaan kenderaan tidak berfungsi – RM100
  • Larangan meletak kenderaan – RM150
  • Larangan memotong di jalan raya – RM150
  • Melebihi had laju (melebihi 40 km/j dari had laju) – RM300
  • Melebihi had laju (kurang 40 km/j dari had laju) – RM150
  • Tidak memakai tali pinggang keledar – RM150
  • Tiada lesen kenderaan/motor – RM150
  • Memandu sambil menggunakan alat komunikasi – RM150
  • Tidak pamer “P” Depan/Belakang – RM70

BR1M hanya umpan meraih sokongan politik

BR1M hanya umpan meraih sokongan politik

 | September 11, 2014
Strategi pertambahan pendapatan melalui BR1M adalah tidak memadai bagi membasmi kemiskinan.
BR1MPETALING JAYA: Pembantu Pengarah Kajian Institut Rakyat , Ginie Lim berpendapat bahawa pendekatan kerajaan untuk membasmi kemiskinan dengan bantuan langsung tunai, Bantuan Rakyat 1 Malaysia (BR1M) adalahpilihan yang terlalu mudah kerana kemiskinan wujud dalam pelbagai dimensi.
“BR1M bukan sahaja tidak dapat membasmi kemiskinan dalam jangka pendek, sebaliknya ia akan mewujudkan eksploitasi politik dan kebergantungan di kalangan rakyat, di mana mereka yang tidak berkemampuan terdedah kepada risko yang lebih tingi dalam keadaan negara mengalami krisis fiskal.
“Walaupun BR1M diberikan kepada mereka yang miskin tanpa mengenal warna kulit, namun pada dasarnya BR1M tidak dapat mengubah realiti ketidaksaksamaan di bawah dasar pembangunan yang berpaksikan kaum,” katanya.
Pada dasarnya kemiskinan terhasil daripada halangan struktural yang mungkin disebabkan oleh jantina, kaum, kelas, pendidikan mahupun geografi, sehinga menyekat akses seseorang kepada sumber kekayan atau peluang yang saksama.
“Oleh sebab itu strategi pertambahan pendapatan secara langsung melalui BR1M adalah tidak memadai dalam usaha membasmi kemiskinan. BR1M bukannya ubat mujarab bagi mengubat masalah ini.
“Untuk jangka panjang, kerajaan perlu menyediakan kemudahan sosial dan menjamin keadilan sosial bagi membantu golongan miskin, khususnya miskin tegar, keluar daripada kemiskinan,” katanya.
Menurut beliau, bantuan langsung tunai BR1M gagal memberi gambaran bagaimana seseorang penerima boleh keluar daripada kemiskinan dalam suatu tempoh yang tertentu, malah ia juga menimbulkan persoalan samada program ini dapat membantu golongan miskin tegar.
“Jika tidak, maka BR1M bagaikan umpan golongan pemerintah untuk meraih sokongan politik dengan mengekalkan golongan miskin dalam kemiskinan,” akhirinya.

Kisah Pertarungan Menghalau 12 Jin Pada Hari Sebelum Kawasan Ajaran Sesat Ayah Pin Dirobohkan


Ni aku copy & paste



Kisah Pertarungan Menghalau 12 Jin Pada Hari Sebelum Kawasan Ajaran Sesat Ayah Pin Dirobohkan

// // Leave a Comment
Kisah Pertarungan Menghalau 12 Jin Pada Hari Sebelum Kawasan Ajaran Sesat Ayah Pin Dirobohkan | Assalamualaikum semua, sebenarnya mungkin ramai dah tahu tentang kisah ni, kisah dah agak lama, tapi ada baiknya kalau kita baca kembali untuk buat renungan bersama… Ramai yang tak tahu kisah benar bagaimana halangan dan susah payah meroboh struktur yang di bina Ayah Pin. Cerita aneh banyak berlaku sehingga gagal memusnahkannya. Ikuti penglibatan Hj Lokman dan Ahli Tahfiz dalam memusnah Jin yang menjaga Binaan Ayah Pin. Antara bangunan dan struktur yang dibina di kawasan seluas 6 ekar di Hulu Besut termasuk cerek gergasi, pasu, payung seperti Grand Stand F1, bulan sabit, telaga, rumah bulat, rumah nasyid, dewan perhimpunan, wakaf, replica kapal bahtera nabi noh, jambatan, sebuah makam Mohamad Ya dan sebagainya. 

Ada yang memaklumkan kos pembinaan struktur dan bangunan ini melebehi RM5 juta. Mengikut laporan, Kerajaan Langit telah bertapak di tempat ini sejak pertengahan tahun 1980an tetapi pada hakikatnya kumpulan ini wujud di negara ini sejak tahun 1970an lagi. Anggaran jumlah pengikut-pengikut ajaran sesat ini ditaksirkan sebanyak 23 ribu pengikut dari dalam dan luar negara.Struktur yang dibina di kawasan seluas 6 ekar di Hulu Besut.Selepas bertahun-tahun bergiat dengan ajarannya di Malaysia, akhirnya ajaran yang memesongkan orang ramai itu telah dihidu oleh pihak berkuasa. Akhirnya pengikut-pengikut Ayah Pin telah ditahan dan disoal siasat serta didakwa di makhamah. Ayah Pin telah menghilangkan diri dari pihak berkuasa sehingga hari ini dan ada yang mengatakan dia bersembunyi di Selatan Thailand. Kawasan Kerajan Langit di Besut itu turut dimusnahkan pada bulan Ogos 2005. Di sini saya ingin menceritakan penglibatan saya dalam permusnahan kawasan Kerajaan Langit di Besut itu.

Terlebih dahulu saya ingin menceritakan sejarah Perubatan Syifa Al-Hidayah di negeri Terengganu. Sejak tahun 2003, saya telah mula mengunjungi ke Kuala Terengganu sekali sebulan untuk mengubat pesakit-pesakit dari Pantai Timur. Sahabat saya Ustdz Mohd Shukri Ali yang bertugas sebagai Pegawai Ugama di Istana Terengganu adalah orang yang bertanggung-jawab membawa saya ke Terengganu. Dahulu semasa saya mula-mula berubat di Kuala Terengganu, saya berubat di kediaman Ustadz Mohd Shukri yang pada masa itu menetap di kuarters istana berhampiran dengan pantai Batu Buruk. Pada suatu pagi Sabtu pada penghujung bulan July 2005, Mufti Terengganu kebetulan dia sahabat kepada Ustadz Mohd Shukri, berjumpa saya di kediaman Ustadz Shukri. Dia mohon pertolongan dari saya agar dapat membersihkan benda-benda ghaib yang menjaga tempat kawasan Kerajaan Langit di Besut. Mengikut katanya sudah banyak kali jentera-jentera dan kakitangan Jabatan Kerjaya hendak masuk ke kawasan itu untuk merobohkan struktur-stuktur dan bangunan-bangunan di tempat itu tetapi mereka menemui pelbagai halangan yang pelik-pelik. 

Saya pada masa itu tidak tahu sangat perihal Kerajaan Langit ini tetapi kerana desakan Ustadz Mohd Shukri saya bersetuju dengan syarat saya diiringi oleh 7 orang tafiz. Permohonan saya untuk mendapat tafiz tidak menjadi masalah dan dalam beberapa jam sahaja, Mufti Terengganu dapat mengumpul 7 orang tafiz diiringi dengan 3 orang Ustadz iaitu tenaga pengajar mereka. Kami berkumpul selepas waktu asar di sebuah surau di Kuala Terengganu dan saya memberitahu mereka surah-surah yang perlu dibaca semasa di sana dan juga memberi taklimat apa yang mereka harus lakukan apabila tiba di sana nanti. Saya juga “scan” setiap tafiz dan tenaga pengajar yang akan mengiringi saya untuk memastikan tidak ada yang lemah semangat atau bermasalah. 

Selepas solat magrib dan selepas makan malam nasi bungkus, kami bertolak ke Besut menaiki bas Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu (JHEAT). Selalunya perjalanan dari Kuala Terengganu ke Besut mengambil masa 2 jam sahaja. Rupa-rupanya Raja iblis iaitu sahabat Ayah Pin telah tahu tentang perancangan kami dan mereka pun membuat persiapan juga untuk menghalang kami tiba di tempat itu. Kira-kira dalam 50 km dari kawasan itu, terdapat sekatan jalan atau “road block” bukan oleh pihak polis atau JPJ tapi road block oleh kuncu-kuncu jin dan iblis Ayah Pin. Bas yang kami menaiki terpaksa berhenti dan patah balik untuk mencari jalan alternative yang lain. Sekiranya kami tidak menghiraukan sekatan jalan itu, jin-jin itu berupaya untuk menganiayakan kami dengan berlakunya kemalangan-kemalangan yang mereka boleh lakukan. 

Ada suatu ketika bas yang kami naik diserang oleh jin-jin Ayah Pin dan saya bernasib baik membawa bersama adek-adek tafiz ini yang sungguh bersemangat membaca ayat-ayat Al-Quran dan bersama dengan pertolongan dari Allah swt, menolong saya melawan jin-jin tersebut. Kami terpaksa mengambil jalan yang jauh untuk sampai ke Besut. Kami sampai di Besut dalam jam 2 pagi. Kami mengambil masa lebih dari 6 jam untuk sampai ke Besut bandingkan dengan perjalanan yang biasa nya makan masa 2 jam untuk sampai ke sana. Bila sampai di kawasan itu, saya terperanjat melihat betapa ramainya polis-polis dari Bukit Aman dan Kuala Terengganu menjaga keselamatan dan membuat pemantauan di kawasan itu. Bila sampai di tempat itu, saya rasa agak pelik melihat cerik besar, pasu besar, bahtera kapal nabi noh dan lain-lain struktur. 

Walau pun tempat itu tidak ada lampu sebab bekalan elektrik telah lama diputuskan oleh pihak berkuasa, kami disinari oleh cahaya bulan mengambang pada malam itu. Setelah membuat tinjauan atau “quick survey” di kawasan itu, saya mendapati ada beratus ekor jin dan iblis dalam kawasan itu. Tetapi yang ketara sangat ialah 12 ekor jin yang mewaklili beberapa agama-agama di dalam dunia ini. Jin-jin ini lah yang telah membantu Ayah Pin mendirikan ajaran agama sesat Kerajaan Langit ini. Saya memilih dewan perhimpunan yang masih tersergam disitu untuk bertempur dengan 12 ekor jin itu. Saya mengarahkan semua tafiz-tafiz yang mengiringi saya untuk masuk ke dalam dewan itu. Untuk pengetahuan semua, ada golongan orang yang cuba membakar dewan perhimpunan itu dua atau tiga hari sebelum itu dan terdapat banyak serpihan-serpihan kaca di lantai dewan itu. 

Dengan bercahayakan bulan yang mengambang pada malam itu dan lampu suloh dari pihak polis, kami membaca surah-surah Al-Quran. Satu demi satu jin saya bertempur sehingga jubah saya basah kuyup dengan peluh badan. Hampir 3 jam saya bertempur sehingga saya berguling-guling di atas lantai dewan itu. Dengan keizinan Allah swt dan pertolongan dari Nya, dan dibantu dengan laungan dan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran dari adik-adik tafiz yang ada dengan saya pada malam itu, saya dapat mengalahkan kesemua jin-jin Ayah Pin kecuali se-ekor jin yang dapat melarikan diri. Selepas itu saya mengarahkan beratus-ratus jin-jin yang berada di sekitar kawasan itu berpindah atau pergi dari kawasan itu. Masa itu sudah hampir waktu subuh. 

Kami semua bersiap sedia untuk berjemaah subuh. Saya menyuruh seorang dari adek tafiz melaungkan azan subuh. Pada pagi itu, pertama kali dalam 25 tahun azan subuh berkumandang di tempat itu. Syukur Alahamdulilah pada Allah swt. Menitis air mata saya bila terdengar azan subuh di kawasan itu dan berakhirlah kekuasaan jin-jin Ayah Pin di tempat itu. Selepas mengerjakan solat, saya sujud bersyukur pada Allah swt kerana memberi saya hidayah dan kekuatan menangani jin-jin tersebut. Selepas matahari terbit kami semua bersiap sedia untuk pulang ke Kuala Terengganu.

Perjalanan balik ke Kuala Terengganu aman tanpa sekatan road block atau apa-apa halangan. Kami diberitahu tepat jam 8 pagi, pihak JKR datang dengan jentera-jenteranya merobokan semua struktur-struktur dan bangunan-bangunan di kawasan itu. Pada hari Isnin, 2 August 2005 tersebar meluas cerita di dalam setiap akbar di negara ini mengenai kawasan pentadbiran Kerajaan Langit telah dirobohkan dan dimusnahkan. Tetapi apa yang berlaku pada malam sebelum kawasan itu dirobohkan tidak ramai yang tahu cerita sebenarnya sampai lah hari ini saya memilih untuk memberitahu kejadian sebenar yang berlaku. Terima kasih Allah kerana atas pertolongan Mu kami berjaya menumpas ajaran sesat yang sudah lama berleluasa di negara ini. Amin Ya Rabbal Alamin. Hj. Lokman 19 November 2010.

Friday, 12 September 2014

Ketika Cinta Berbalas Durhaka



oleh Ahmad Kusyairi Suhail
"..Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS An Nisaa' [4]: 19).
Dalam sebuah forum konsultasi keluarga, seorang istri mengadukan perlakuan suaminya kepada Ketua Majlis Ulama Besar Arab Saudi, waktu itu masih dijabat oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz –rahimahullah.
"Suami saya, meskipun ia seorang berakhlak mulia dan takut kepada Allah, namun ia tidak pernah memberi perhatian sama sekali di rumah. Dia selalu murung dan cemberut terus padahal Allah Maha Mengetahui bahwa saya sudah menunaikan semua kewajiban sebagai istri dan memberinya ketenangan. Tapi, saya tetap sabar dengan perlakuannya. Setiap kali saya tanya sesuatu, dia langsung marah dan emosi, lalu berkomentar, bahwa itu ucapan sepele dan tidak berguna.
Dia selalu bahagia dan ceria jika berkumpul dengan teman-temannya. Sementara saya tidak mendapatkan darinya kecuali cacian dan perlakuan kasar. Sungguh dia sering menyakiti dan menganiaya saya sehingga saya berkali-kali ingin kabur dari rumah ..” (Fataawa Al Mar'ah, Muhammad Al Musnid, h. 115, cet. I, Riyadh, 1414 H).
Perlakuan kasar dan kejam terhadap istri tidak terjadi pada masa Jahiliyah saja, melainkan juga terjadi di zaman modern seperti contoh di atas. Rumah dengan situasi dan kondisi semacam itu bak neraka. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terbilang tidak sedikit.

Perlakuan yang baik terhadap pasangan
Ayat di atas mempersembahkan satu kiat agar rumah kita tidak seperti neraka, yaitu memperlakukan pasangan dengan baik. Allah swt berfirman, ".. Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut).” Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat tersebut adalah "Perbaguslah ucapanmu (wahai para suami) terhadap mereka. Perbaikilah perbuatanmu dan perindahlah tampilanmu sesuai kemampuanmu sebagaimana engkau menginginkan hal itu dari istrimu. Maka, lakukanlah terhadap istrimu seperti yang ingin ia lakukan terhadapmu (Tafsir Ibnu Katsir, II/22). Sebagaimana firman Allah,"..Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf (benar dan patut)” (QS Al Baqarah [2]: 28).
Dengan demikian perlakuan ma'ruf dalam ayat di atas maknanya sangat integral dan universal. Termasuk di dalamnya berusaha untuk berpenampilan baik dan menarik. Nabi saw memberi kiat agar suami menjadi dambaan bagi istrinya, "Cucilah wahai para lelaki pakaianmu, pakailah minyak rambut, bersikat gigilah, mandilah dan bersucilah; karena kaum Bani Israel tidak melakukan hal itu kepada istri-istri mereka” (HR Thabrani).
Dalam perspektif Nabi saw, manusia terbaik di dunia bukanlah manusia yang paling kaya atau paling tinggi jabatannya atau paling tinggi gelarnya atau paling keren tampilannya atau variabel-variabel dunia lainnya. Melainkan, manusia yang paling baik dalam memperlakukan pasangannya, memberikan banyak perhatian terhadap keluarganya. Beliau saw bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya” (HR Tirmidzi, no. 3830 dan Ibnu Majah, no. 1967. Menurut Tirmidzi, hadits tersebut hasan gharib shahih).
Karenanya, Rasulullah adalah orang yang selalu baik dalam bergaul, selalu ceria, mesra dengan istrinya, lemah lembut terhadap mereka, memberi mereka nafkah yang cukup untuk kebutuhan mereka (lihat QS Ath Thalaq [65]: 7), bersenda gurau dan bercanda dengan istrinya. Misalnya, beliau saw pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah ra. Faktor ini tidak bisa dipungkiri–selain pertolongan Allah–juga memiliki andil besar dalam mengantarkan keberhasilan Rasulullah saw dalam berdakwah dan membangun peradaban manusia serta mengeluarkan mereka dari beragam kezhaliman dan kegelapan di semua aspek kehidupan. Perlakuan yang baik terhadap keluarga membuat keluarga menjadi kreatif, energik dan produktif. Maka, meneladani Nabi saw dalam menjaga keharmonisan rumah tangga merupakan keniscayaan, karena ini perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS Al Ahzaab [33]: 21).

Ujian cinta
Termasuk memperlakukan pasangan dengan ma'ruf (baik dan patut) adalah setia dan tidak mengkhianatinya dalam suka dan duka. Tidak sedikit rumah tangga yang lulus ujian ketika diuji oleh Allah swt dengan kemiskinan dan kesempitan. Sehingga saat itu janji seiya sekata dan sehidup semati telah menjadi komitmen berdua.
Namun, ketika Allah menguji dengan kekayaan dan kemudahan, tidak sedikit yang berguguran dan tidak lulus ujian illa man rahimallah (kecuali orang yang dirahmati oleh Allah). Ketika harta melimpah, rumah luas, mobil mewah, jabatan bergengsi dan sejenisnya terkadang mudah membuat sebagian suami atau istri lalai sehingga menggerus sedikit demi sedikit cinta terhadap pasangannya. Bahkan, ada juga yang secara cepat mematikan api cinta sehingga melupakan pasangannya. WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain) menjadi pelariannya dan puncaknya kehancuran biduk rumah tangga, yaitu cerai. Maka, cinta tulus itu pun telah dibalas dengan durhaka yang memicu prahara rumah tangga. Tentu, semua itu bisa terjadi ketika rumah tangga jauh dari iman dan lupa terhadap tujuan rumah tangga yang hakiki, membangun ‘istana' takwa sebagaimana firman Allah swt, "Hai sekalian manusia,bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah..” (QS An Nisaa' [4]: 1). Begitu pentingnya rumah tangga, sampai-sampai dalam ayat ini, diapit oleh dua kali perintah takwa.

Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan
Bagian akhir ayat di atas, "Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa termasuk perlakuan yang baik adalah menghargai kelebihan pasangan dan memaklumi kekurangannya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt semata.
Maka, mengharapkan kesempurnaan istri atau suami kita adalah sama saja mengharapkan kemustahilan. Karenanya, seorang yang beriman dituntut untuk mampu memenej (mengelola) kelebihan dan kekurangan pasangannya menjadi sebuah kekuatan yang dapat memancarkan cahaya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam kehidupan rumah tangganya.
Karena itu Umar bin Khaththab ra, seperti dikutip oleh Sayyid Quthb, pernah marah besar kepada seorang suami yang ingin menceraikan istrinya lantaran sudah tidak mencintainya, dengan mengatakan, "Celaka kamu ini! Bukankah rumah tanggamu selama ini dibangun di atas ‘pondasi' cinta? Lalu, mana usaha kerasmu untuk memelihara cinta itu?” (Tafsir Fii Zhilal Al Qur'an, I/600).
Perlakuan yang ma'ruf, memahami dan menghargai kewajiban dan hak masing-masing, ta'awun dalam kebajikan dan takwa, komunikasi efektif dalam rumah tangga dan selalu mengiringi dengan doa adalah kunci-kunci kebahagiaan rumah tangga sehingga menjadikan rumah kita damai, tidak seperti neraka.
Jika cinta kasih sudah diberikan dan perlakuan ma'ruf (baik dan patut) sudah ditegakkan, namun dibalas pasangan dengan durhaka dan ketidakpatuhan, maka nerakalah balasan dan tempatnya kelak.
Ancaman ini disampaikan Rasulullah saw dalam haditsnya, "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang berbuat kufur” Beliau lalu ditanya, "Apakah maksudnya mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, "(Maksudnya) kaum wanita itu mengkufuri suami (tidak mentaatinya dan durhaka kepadanya) dan mengkufuri kebaikan (perlakuan suami). Jika kamu telah berbuat baik kepada seorang di antara mereka sepanjang waktu, kemudian dia melihat sesuatu darimu, dia berkomentar, ‘Aku tidak melihat darimu ada kebaikan sedikitpun'” (HR Bukhari no. 28).
Semoga Allah swt tidak menjadikan rumah kita seperti neraka (panas, kering, tidak ada ketenangan dan cinta kasih) dan menjauhkan kita semua dari neraka akhirat. Amin.

Kilang Membuat Kain Kaabah Di Mekah

Gambar Kilang Membuat Kain Kaabah Di Mekah| Setiap tahun sehari sebelum hari raya Aidiladha, kain yang menutup Kaabah iaitu Kiswa akan ditukar Kain kiswa lama ini kemudian dibahagu-bahagiakan oleh kepada pemimpin negara Islam oleh kerajaan Saudi.

Amalam memberikan kain kiswa kepada orang ramai ini sudah diamalkan sebelum Islam menapak di Mekah. Individu pertama yang menutup kaabah dengan kiswa ialah Raja Yemen, Tuba'a Al-Hemyari

Kaabah diutup dengan kain sutera, jerami dan juga kain koptik mesir. Selama ratusan tahun kaabah akan dilutupi kain bagi menggantikan kain lama yang semakin lusuh. Selepas Islam memerintah Makkah, Nabi Muhammad S.AW tidak menggantikan kain yang menutupi kaabah. Kain kiswa hanya digantikan oleh Rasulullah selepas seorang wanita secara tidak sengaja mengakibatkan kiswa yang sedia ada terbakar apabila membakar setanggi sebagai pewangi kaabah. 

Rasulullah menggunakan kain Yemen (kain sulaman kapas dan bebiri) bewarna putih untuk menutup kaabah. Selepas Rasulullah wafat para Kalifah menggantikan kain kiswa dengan kain koptik Mesir.  Kain koptik mesir digunakan kerana ia disulam dari bulu bebiri yang lebih tahan lasak dan berkualiti tinggi. 

Ketika zaman Kalifah Umar, sebahagian kain Kiswa yang lama akan diberikan kepada mereka yang menunaikan haji sebagai kain untuk menutup kepala dari kepanasan mentari.

Ketika zaman Kalifah Mu'awya Bin Abi Sufyan, kain kiswa digantikan dua kali setahun. Pada hari Ashuraianya ditutup dengan kain sutera manakala pada bulan Ramadan kiswa digantikan dengan kain koptik mesir. Kain kiswa baru dilemparkan di atas kiswa lama sehinggalah pemerintahan Kalifah Al Mandi dari Dinasti Abassiyah pada tahun 739 Masehi. Beliau khuatir berat kiswa yang terkumpul di atas kaabah akan mengakibatkan ianya runtuh. 

Sejak dari hari itu kiswa lama akan dibuang dahulu sebelum kiswa baru diletakkan. Ketika zaman Kalifah Al Ma'mum (813-833) kain kiswa diubah tiga kali setahun. Pada hari kelapan Dhul-Hijja kain sutera merah bersulam digunakan. Pada hari pertama Rejab kain koptik Mesir digunakan dan pada tanggal 29 Ramadan ianya sekali lagi digantikan dengan kain sutera bersulam. 

Warna kiswa hitam yang kini biasa kita lihat hanya mula digunakan ketika pemerintahan Kalifah An Nasir Dinasti Abassiyah (1180–1225).

Sehingga 1927, kain kiswa dihasilkan di Mesir. Raja Abdulaziz Al Saud kemudian memerintahkan supaya kiswa dihasilkan di Mekah. Kilang pembinaan kiswa dibuka pada tahun 1927 dan sejak dari hari itu kilang yang terletak di Umm Al-Jude, Mekah ini menghasilkan kiswa baru setiap tahun
Kos penghasilan kiswa baru ialah Riyal 17 Juta (RM 14 Juta)

Setiap kiswa mempunyai keluasan 658 m2 dan diperbuat daripada 670 kilogram sutera. Sulaman kiswa turut mengandungi 15 KG benang emas. Ia terdiri daripada 47 keping kain dan setiap bahagian adalah 14 m panjang dan 101 cm lebar.

Kiswa disulam menggunakan mesin moden dan juga tulang empat kerat pekerja kilang bergantung kepada keperluan. Untuk sulaman terperinci tenaga kerja manusia masih diperlukan.

Jadi inilah serba sedikit sejarah kiswa Kaabah. Selamat menyambut Hari Raya Eidul Adha kepada semua umat Islam.
























Laporan asal Factory.gph.gov.sa

Monday, 8 September 2014

25 Prinsip Illuminati

25 Prinsip Illuminati
New§ing telah menambah 2 gambar baru.
Berikut adalah daftar 25 prinsip / tujuan Illuminati yang telah ‪#‎AdamWeishaupt‬ tetapkan selepas ‪#‎Rothschild‬ mula membiayai konspirasi Illuminati.
Ia telah pun berjalan sejak ratusan tahun yang lalu, dan kini tiba di kemuncaknya dan sedang diteraju oleh kuda tunggangan mereka, British-Amerika dan keluarganya di seluruh dunia. Memacu mengikut susunan langkah demi langkah, melaksanakan konspirasi sepertimana yang diatur oleh Illuminati.
25 agenda ini merupan satu manual yang pada dasarnya memperlihatkan rancangan jangka panjang, berdasarkan arahan pengasas ‪#‎Illuminati‬ pada tahun 1776.
LIHAT SETIAP LANGKAH INI, BUKANKAH UMPAMA FITNAH DAJJAL SEPERTI YANG TELAH RASULULLAH SAW KHABARKAN?
ADAKAH ANDA MASIH RAGU?
25 Objektif Illuminati
1. Aturkan semua manusia supaya lebih cenderung dan senang ke arah kejahatan berbanding kebaikan.
2. Anjurkan gerakan ‪#‎Liberalisme‬ (hancurkan keagamaan)
3. Gunakan idea "kebebasan" untuk mewujudkan pertentangan atau krisis antara kelas dalam masyarakat
4. Gunakan segala cara untuk mencapai tujuan Illuminati seperti yang telah ditetapkan.
5. Perolehi/dapatkan "Hak" untuk "BERDUSTA" ke atas setiap peristiwa yang berlaku.
6. Kekuatan sumber dan keupayaan harus tidak kelihatan sehingga saat benar-benar telah bersedia dan memperoleh kekuatan yang tidak boleh lagi di permainkan atau dimusnahkan.
7.Galakkan masyarakat supaya cenderung untuk merusuh (secara psikologi) sebagai satu cara menguasai mereka.
8. Pergunakan alkohol, dadah, rasuah dan segala bentuk maksiat secara sistematik untuk merosakkan golongan belia.
9. Berusaha memiliki kekayaan, harta atau aset dengan apa cara jua pun
10. Gunakan slogan-slogan hebat seperti hak asasi, kebebasan, persaudaraan sebagai pegangan / tuntutan rakyat jelata dalam peperangan psikologi
11. Peperangan harus diatur, sehinggalah kedua-dua pihak yang bertentangan bakal mengalami masalah hutang yang berat kemudian dianjurkan perdamaian setelah mereka menjadi lemah (tidak lagi berupaya) untuk mengawal kedaulatan wilayah masing-masing
12. Setiap ahli perlu menggunakan kekayaan yang ada untuk menentukan "calon" yang dipilih dan tempatkan di pejabat awam. Taat kepada tuntutan mereka (ahli) dan gunakan mereka (calon) sebagai bidak dalam percaturan orang-orang di belakang layar. Penasihat harus dipelihara dan dilatih sejak kecil untuk menguasai urusan dunia.
13. Mengawal akhbar atau media.
14. Agen akan muncul ke hadapan selepas mencetuskan kacau bilau dan bertindak pula dengan lagak sebagai penyelamat orang awam.
15. Wujudkan kemelesetan industri dan kepanikan / kegawatan kewangan, pengangguran, kelaparan, kekurangan makanan dan gunakan keadaan ini sebagai alat untuk menguasai orang ramai atau para perusuh dan kemudian gunakan perusuh ini untuk menghapuskan semua penghalang.
16. Menyusup ke dalam pertubuhan rahsia ‪#‎Freemason‬ dan gunakannya bagi keperluan Illuminati.
17. Kendalikan penipuan secara sistematik, dengan menggunakan "slogan" secara lantang dan ungkapkan janji manis kepada masyarakat bahawa mereka bakal nikmati kebebasan dan hidup mewah walaupun semua itu adalah palsu.
18. Rancang dengan teliti untuk sesuatu resolusi, bincangkan halacara pertempuran di jalanan, aturkan mana-mana yang perlu untuk mempercepat kejayaan menguasai penduduk.
19. Gunakan agen sebagai pemberi maklumat atau nasihat di belakang tabir selepas berlaku perang atau huru hara dan gunakan diplomasi secara rahsia untuk mengawal keadaan.
20. Bangunkan monopoli berskala gergasi menuju ke arah penguasaan kerajaan dunia .
21. Gunakan cukai yang tinggi dan wujudkan persaingan yang tidak sihat untuk membawa kehancuran ekonomi dengan menguasai bahan mentah. Aturkan pergerakan para pekerja dan biayai pesaing mereka.
22. Membina kekuatan persenjataan melalui pasukan Polis dan Tentera untuk melindungi kepentingan kita.
23. Ahli dan pemimpin-pemimpin kerajaan sedunia (OWG) akan dilantik oleh pengarah kita.
24. Menyusup ke semua kelas dan lapisan masyarakat dan kerajaan untuk tujuan menipu, memperkotak-katikkan dan rosakkan golongan muda dengan mengajar teori dan prinsip-prinsip yang kita tahu adalah palsu.
25. Undang-undang Nasional dan Antarabangsa perlu digunakan untuk menghancurkan peradaban, memperhamba dan mengawal orang ramai.
akhzaman.blogspot.com

APA sudah Jadi... JOHOR???

Kota Iskandar, NusajayaKota Iskandar, NusajayaJOHOR BAHARU: The Johor government was today urged to cancel the plan by a developer of luxurious property projects in Danga Bay to build a sewage treatment plant in a Malay settlement here.
Kempas assemblyman Datuk Tengku Putra Haron Aminurrashid Jumat said the Malay residents in the area had been staunch Umno and Barisan Nasional (BN) supporters since a long time ago.
"The state government should thus protect the interest and rights of the Malay residents in Kampung Skudai Kiri, Kampung Pasir and Pengkalan Marin who will be affected (by the building of the sewage treatment plant).
"They were the ones who helped to ensure BN's victory in the Pulai parliamentary constituency. While we're looking for the 'wow' factor to draw support for the party, we should not forget to fight for the interest of our existing supporters," he told Bernama, here, Sunday.
Tengku Putra said the developer owned about 180 hectares of land in Danga Bay which could be used to build the sewage treatment plant, so there was no need to locate it in a Malay residential area.
He said it was no use implementing development projects that did not side with the locals but would only turn their support away, and which could cause Umno and BN to lose power in Johor, their last bastion and most important asset.
Tengku Putra said although the 8ha piece of land for the planned sewage plant belonged to the developer concerned, the project was regarded as an insult to the residents as sewage from a posh area would be channelled to the Malay residential area.
"If the plant to be built is said to be sophisticated complete with beautiful landscaping, will not give out odour and located underground, isn't it better for the plant to be built at the posh development area in Danga Bay itself?"
He said if the plant was still built in the Malay residential area, the value of land there would drop, hence affecting economic growth there and also the Malay residents' standard of living.
This Malay residential area is located between Johor Baharu city and the state government's administrative centre in Kota Iskandar, Nusajaya.
- BERNAMA
http://www.bernama.com/bernama/v7/ge/newsgeneral.php?id=1066705